Kualitas Prima:

Join AdClickXpress

22.5.09

PEMBANGUNAN INDUSTRI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN (8-habis)

D. PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Beberapa penyakit yang sering timbul akibat pembangunan industri yang perencanaanya kurang komprehensip, beberapa telah disinggung terdahulu antara lain adalah sbb:

1. Penyakit saluran pernafasan

   Penyakit gangguan saluran pernafasan dapat meningkat di masyarakat karena lingkungan pemukiman yang padat, dengan kualitas udara didalam ruangan yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan seperti suhu, kelembaban udara yang kurang nyaman, debu udara rumah dan ruangan kerja yang melampaui baku mutu, pencemaran udara lingkungan pemukiman dan lingkungan kerja, selain karena faktor musim.
2. Penyakit saluran pencernaan
   Penyakit saluran pencernaan seperti diare, dapat meningkat dimasyarakat karena penyediaan air bersih yang belum memadai, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat tingkat kontaminasinya masih tinggi, kepadatan serangga seperti lalat cukup tinggi, kebersihan individu yang masih rendah (kebersihan tangan ) serta kebiasaan makan dan minum diluar rumah.
3. Penyakit kulit dan selaput lendir
    Penyakit kulit dan selaput lendir dapat meningkat dimasyarakat karena penyediaan jumlah air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang masih kurang, kebersihan individu yang kurang, pencemaran sumber air bersih, pencemaran udara dan kebiasaan tidak sehat lainnya.
4. Penyakit sistem-sistem dalam tubuh (Sistem saraf, pembuluh darah, otot dan tulang, saluran kemih, hormon dan enzym, dan system lainnya)
   Penyakit ini erat kaitannya dengan pemajanan agent penyakit dengan dosis rendah dan dalam kurun waktu yang lama, oleh bahan yang cukup berbahaya dan beracun. Masuknya bahan tersebut kedalam tubuh manusia dapat melalui kulit dan selaput lendir, saluran pencernaan (melalui makanan dan minuman) dan saluran pernafasan. Dalam hal ini termasuk juga kejadian penyakit tumor atau kanker di masyarakat.
5. Kecelakaan transportasi
    Dengan bertambah padatnya penduduk, yang tidak diimbangi dengan pertambahan sarana transportasi, bertambah padatnya pemukiman, bertambahnya pekerja di industri maka akan dapat meningkatkan kejadian kecelakaan baik dirumah, di jalan dan ditempat kerja industri. Hal ini hendaknya diimbangi dengan pengembangan pelayanan kesehatan yang disesuaikan dengan perkembangan penyakit dimasyarakat yang sedang berkembang.
6. Penyakit gangguan mental dan kejiwaan
    Karena bertambahnya penduduk dengan kondisi lingkungan pisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik yang semakin komplek, maka ketimpangan ini dapat berdampak pada gangguan mental atau goncangan jiwa bagi anggota masyarakat yang kurang mampu beradaptasi dengan tingkat perkembangan atau kemajuan yang terjadi.
7. Kriminalitas
    Makin pesatnya pembangunan, makin lebarnya tingkat perbedaan perekonomian masyarakat, maka akan mengundang terjadinya tindakan kriminalitas di masyarakat sebagai dampak sosial dari pembangunan industri dalam pengembangan wilayah.


16.1.09

PEMBANGUNAN INDUSTRI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN (7)

6. Masalah kebersihan makanan dan minuman.
Pengembangan wilayah, pembangunan industri, pertambahan penduduk, semuanya sejalan dengan pertambahan pedagang makanan (informal dan formal). Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan dengan pembangunan industri, dan waktu kerja 8 jam sehari serta pemukiman yang jauh dari tempat kerja atau industri, maka waktu makan siang ditempat kerja akan membuka lapangan pekerjaan bagi pedagang makanan seperti jasa boga, warung makan, restoran, pedagang kaki lima dan lain-lain. Telah diketahui secara umum bahwa tingkat pendidikan pengelola makanan tersebut masih rendah (kebanyakan setingkat SD), dan pengetahuan mengenai kebersihan makanan dan minuman juga masih kurang. Dapat pula pendirian usaha dibidang pengelolaan makanan ini, merupakan sebagai usaha sampingan atau sebagai katup perekonomian keluarga, tidak direncanakan atau dipersiapkan sebagai usaha yang professional.
Dapat dipastikan bahwa tenaga pengelola makanan tersebut belum memperoleh pengetahuan (melalui pelatihan atau kursus) yang memadai dalam pengelolaan makanan yang baik dan benar. Akibatnya adalah makin tingginya tingkat kontaminasi makanan yang diproduksi, yang akan dikonsumsi oleh tenaga kerja produktif diwilayah pengembangan dan pembangunan industri tersebut. Dampak lanjutannya adalah meningkatnya kejadian diare atau gangguan pencernaan diantara tenaga usia produktif tersebut, yang seyogyannya harus dilingdungi atau ditingkatkan derajat kesehatannya.
Sering terjadi bahwa tenaga kerja diindustri, penyediaan makanannya dilayani oleh suatu jasa boga. Seringnya jasa boga tersebut belum ada asosiasinya, sehingga belum mengetahui sepenuhnya bagaimana seyogyanya mengelola makanan untuk tenaga kerja di industri. Akibatnya sering terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di industri. Dampak lanjutannya selain terhadap kesehatan pekerja, adalah kerugian perusahaan karena turunnya jumlah produksi perusahaan akibat banyaknya karyawan yang menderita sakit, serta biaya pengeluaran untuk pengobatan karyawan menjadi meningkat. Apabila hal ini sudah dapat diantisipasi sewaktu perencanaan pengembangan wilayah sekaligus dengan pembangunan industrinya niscaya masalah ini dapat diminimalkan atau dihindari kejadiannya.

7. Masalah buangan bahan berbahaya dan beracun.
Pembangunan industri sering dibarengi dengan dihasilkannya sampah buangan industri yang beruapa bahan beracun dan berbahaya. Maka pada pembangunan industri seyogyanya dibarengi dengan upaya pengelolaan atau pemusnahan bahan beracun berbahaya, sesuai dengan peraturan atau “Code of Practices” sesuai dengan jumlah dan jenis bahan berbahaya beracun yang dihasilkan tersebut. Bahan berbahaya dan beracun tersebut dapat berbentuk bahan buangan padat, cairan ataupun gas. Bila tidak demikian adanya niscaya bahan berbahaya beracun tersebut akan dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat setempat.
Selanjutnya Klik Disini...!!!