Tidak kalah pentingnya adalah pengembangan sistem pelayanan pengelolaan sampah padat yang dihasilkan oleh wilayah yang dikembangkan termasuk pembangunan industri. Pengembangan perangkat keras dan lunak sistem pengelolaan sampah diwilayah ini hendaknya sejalan dengan tingkat pengembangan wilayah yang telah direncanakan atau telah terjadi termasuk pembangunan sektor industri. Jangan sampai setelah masalah pengelolaan sampah padat menjadi masalah, baru dipikirkan rencana pengembangan pengelolaan sampah diwilayah tersebut. Keadaan yang demikian kiranya sudah terlambat dan selanjutnya lebih sulit untuk pengembangan sistem pelayanan pengelolaan sampah diwilayah tersebut. Lebih-lebih lagi dengan adanya pembangunan industri didaerah yang akan dikembangkan.
Sampah padat industri, khususnya yang mengandung bahan beracun berbahaya, apabila pengelolaannya tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, niscaya dikemudian hari akan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah dan air tanah, dilokasi dimana sampah beracun dan berbahaya ini dibuang. Penanggulangan pencemaran ini selanjutnya menjadi lebih komplek, karena pengelolaan sampahnya tidak dikembangkan bersamaan dengan pembangunan industri. Untuk itu pengelolaan sampah hendaknya direncanakan sejalan dengan rencana pembangunan industri. Pengelolaan sampah yang tidak saniter akan dapat berdampak pada kesehatan masyarakat berupa peningkatan kepadatan serangga penular penyakit dan binatang pengerat seperti lalat, nyamuk, lipas, dan tikus, serta pencemaran tanah dan air tanah.5. Masalah pengawasan vektor penyakit (serangga dan binatang pengerat)
Dengan bertambahnya penduduk diwilayah yang dikembangkan termasuk dengan pembangunan industrinya, maka terjadi kepadatan penduduk yang makin meningkat. Pada keadaan yang demikian ini juga akan disertai dengan bertambahnya kepadatan serangga penular penyakit (lalat, nyamuk, lipas dan lain-lain) dan binatang pengerat seperti tikus. Oleh karena itu dalam pengembangan wilayah dengan pembangunan industrinya, diikut sertakan dengan sistem pengawasan serangga dan binatang pengerat penular penyakit. Jangan sampai nantinya setelah daerah tersebut berkembang dengan baik, namun kepadatan serangga dan binatang penular penyakitnya juga cukup tinggi kepadatannya. Keadaan ini mengancam akan sering terjadinya wabah penularan penyakit (seperti Demam berdarah dengue, penyakit diare, penyakit kaki gajah, malaria, penyakit kuning, pes dan lain-lain). Oleh karenanya seyogyanya dalam pembangunan industri diikut sertakan rencana pengembangan sistem pengawasan serangga dan binatang pengerat sebagai vector penular penyakit diwilayah yang dikembangkan, khususnya pembangunan di sektor industri.
Selanjutnya Klik Disini...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar